3 Tempat Wisata Budaya Menarik di Makassar

No Comments
Inilah 3 tempat Wisata Budaya menarik yang patut di kunjungi bila berkunjung kemakassar.
1.Gowa Discovery Park Makassar

Gowa Discovery Park merupakan salah satu tempat wisata yang ada di Makassar dan sangat populer hingga saat ini. Salah satu destinasi wisata yang satu ini wajib Anda datangi jika berkunjung ke Makassar. Gowa Discovery Park terletak di sekitar Benteng Somba Opu, salah satu situs bersejerah dan Benteng terbesar di makassar dari peninggalan Kerajaan Gowa. Obyek wisata ini  berjarak sekitar 6 km dari pusat kota Makassar atau lebih tepatnya di selatan Makassar, Jl Daeng Tata, Kecamatan Makassar, Sulawesi Selatan dengan luas sekitar 7,2 hektar, dan mulai beroperasi sejak 15 Desember 2013.

Gowa Discovery Park Makassar memiliki desain menarik dengan perpaduan wahana petualangan dan rekreasi keluarga, seperti waterboom, taman burung dan outbound. 


2. Fort Rotterdam 

Untuk para wisatawan lokal maupun mancanegara yang berlibur ke Kota Daeng, Makassar, jangan lewatkan untuk berkunjung ke Benteng Rotterdam. Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang adalah salah satu benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang terletak di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna. Awalnya benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14 Sultan Alauddin konstruksi benteng ini diganti menjadi batu padas yang bersumber dari Pegunungan Karst yang ada di daerah Maros. Benteng Fort Rotterdam ini berbentuk seperti seekor penyu yang hendak merangkak turun ke lautan. Dari segi bentuknya sangat jelas filosofi Kerajaan Gowa, bahwa penyu dapat hidup di darat maupun di laut. Begitu pun dengan Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun di lautan.

Nama asli benteng ini adalah Benteng Ujung Pandang, biasa juga orang Gowa-Makassar menyebut benteng ini dengan sebutan Benteng Panyyua yang merupakan markas pasukan katak Kerajaan Gowa. Kerajaan Gowa-Tallo akhirnya menandatangani perjanjian Bungayya yang salah satu pasalnya mewajibkan Kerajaan Gowa untuk menyerahkan benteng ini kepada Belanda. Pada saat Belanda menempati benteng ini, nama Benteng Ujung Pandang diubah menjadi Fort Rotterdam. Cornelis Speelman sengaja memilih nama Fort Rotterdam untuk mengenang daerah kelahirannya di Belanda. Benteng ini kemudian digunakan oleh Belanda sebagai pusat penampungan rempah-rempah di Indonesia bagian timur.

Di kompleks Benteng Ujung Pandang kini terdapat Museum La Galigo yang di dalamnya terdapat banyak referensi mengenai sejarah kebesaran Makassar (Gowa-Tallo) dan daerah-daerah lainnya yang ada di Sulawesi Selatan. Sebagian besar gedung benteng ini masih utuh dan menjadi salah satu objek wisata di Kota Makassar.

Dalam catatan sejarah, benteng ini pernah hancur akibat penyerbuan Belanda ke Kerajaan Gowa. Sebab, mereka ingin menguasai jalur perdagangan rempah-rempah. 

Pada 18 November 1667, Kerajaan Gowa-Tallo kalah dalam pertempuran melawan penjajah Belanda. Hingga akhirnya mereka menandatangani Perjanjian Bongaya, di mana salah satu poinnya berisi penyerahan benteng ini kepada pasukan Belanda. 



3. Museum Balla Lompoa Gowa

Yang ketiga adalah Museum Balla Lompoa. Kerajaan ini memiliki raja yang paling terkenal bergelar Sultan Hasanuddin, yang saat itu melakukan peperangan yang dikenal dengan Perang Makassar (1666-1669) terhadap VOC yang dibantu oleh Kesultanan Bone yang dikuasai oleh satu wangsa (dinasti) Suku Bugis dengan rajanya, Arung Palakka.

Balla Lompoa adalah istana asli Kerajaan Gowa. Balla Lompoa dalam bahasa Makassar berarti rumah besar atau rumah kebesaran. Fungsi Balla Lompoa adalah museum yang menyimpan simbol-simbol kerajaan, seperti mahkota, senjata, payung raja, pakaian, bendera kebesaran, serta barang-barang lainnya termasuk sejumlah naskah lontara. Balla Lompoa terletak di pusat Ibu Kota Kabupaten Gowa, Sungguminasa

Museum ini adalah salah satu destinasi Wisata Budaya yang juga banyak menarik perhatian wisatawan lokal mau pun mancanegara. Museum Balla Lompoa merupakan museum bersejarah peninggalan Raja Gowa yang ke-31  I Mangngi-mangngi Daeng Matutu pada tahun 1936. Dalam bahasa Makassar, Balla Lompoa berarti rumah besar atau rumah kebesaran.

Bangunan ini di desain dengan arsitektur rumah khas orang bugis makassar, yaitu rumah panggung, dengan sebuah tangga setinggi lebih dari dua meter untuk masuk ke ruang teras. Seluruh bangunan terbuat dari kayu ulin atau kayu besi. Bangunan ini berada dalam sebuah kompleks seluas satu hektar yang dibatasi oleh pagar tembok yang tinggi.
Bangunan ini terdiri dari dua bagian, yaitu ruang utama seluas 60 x 40 meter yang di dalamnya terdapat kamar pribadi raja, tempat penyimpanan benda-benda bersejarah. Bilik kerajaan dengan luas masing-masing bilik berukuran 6 x 5 meter, dan ruang teras (ruang penerima tamu) seluas 40 x 4,5 meter. Bangunan ini banyak dilengkapi jendela yang merupakan ciri khas rumah orang bugis makassar dengan ukuran masing-masing jendela adalah 0,5 x 0,5 meter. Museum ini merupakan tempat penyimpanan koleksi benda-benda Kerajaan Gowa.



Itulah 3 tempat Wisata Budaya yang dapat di kunjungi bila sedang berkunjung kemakasar. Semoga artikel ini dapat membantu para wisatawan yang sedang ingin melancong ke kota makassar. Apa bila ada salah kata yang kurang berkenan dalam penulisan artikel ini mohon di maafkan. Kritik dan sarannya sangat membantu untuk suksesnya blog ini.










back to top