Sombong dengan Percaya Diri itu adalah dua hal yang berbeda. Seorang yang di dalam dirinya dipenuhi oleh keyakinan dan kepercayaan diri, masih mempunyai kesadaran akan batas kemampuan diri, Dia tahu mana yang bisa dan mampu untuk dilakukan, mana yang masih mungkin untuk dilakukan, dan mana yang betul-betul mustahil untuk dilakukan.
Hal ini berbeda dengan Kesombongan. Orang yang sombong akan memandang dirinya sendiri seolah-olah sebagai Tuhan yang dapat melakukan apa saja. Kesombongan hakikatnya adalah sebuah Rasa Percaya Diri yang berlebihan atau Over Confidence. Yang berbuah kesembronoan dan ketidak hati-hatian dalam melangkah sebagai akibat estimasi yang terlalu over terhadap situasi luar dan juga kondisi diri sendiri. Kesombongan sesungguhnya menyimpan kepalsuan dan juga kebohongan serta kamuflase terhadap kelemahan diri, itulah sebabnya dalam skala Power VS Force, kesombongan masuk dalam Zona Force atau Zona getaran Emosi rendah.
Menurut Wikipedia Kesombongan, berasal dari kata sombong (bahasa Inggris: pride, bahasa Latin: superbia), merupakan suatu perasaan atau emosi dalam hati yang dapat mengacu pada dua makna umum. Dalam konotasi negatif biasanya mengacu pada perasaan meningkatnya status atau prestasi seseorang, seringkali disebut "keangkuhan". Sementara dalam konotasi positif mengacu pada satu perasaan puas diri seseorang terhadap tindakan atau pilihannya sendiri, atau terhadap pihak lain, atau juga terhadap suatu kelompok sosial; dapat dikatakan sebagai satu produk turunan dari pujian, refleksi diri, atau rasa memiliki yang terpenuhi. Para filsuf dan psikolog sosial telah mengamati bahwa kesombongan adalah suatu emosi sekunder yang kompleks, yang memerlukan pengembangan dari satu perasaan pribadi dan penguasaan perbedaan konseptual yang relevan (misalnya membedakan kesombongan dari kebahagiaan dan sukacita) melalui interaksi secara lisan dengan orang lain. Beberapa psikolog sosial juga mengidentifikasinya terkait dengan suatu sinyal dari status sosial yang tinggi.
kesombongan adalah suatu perasaan dimana manusia menilai dirinya lebih dari kenyataan yang sebenarnya. Kehendaknya sudah berlawanan dengan nalar dengan mengharapkan sesuatu yang tidak wajar. Dengan kata lain, orang yang sombong adalah orang yang haus pujian, orang yang menunjukkan kerendahan hati palsu. Seseorang yang sombong selalu memperolok-olok dirinya sendiri dengan tujuan agar orang lain semakin memujinya. Semakin seseorang yang sombong merendahkan dirinya, semakin banyak ia mengharapkan puji-pujian atas kesia-siaannya yang menyedihkan itu. Orang yang sombong memenuhi khayalannya dengan segala yang telah dikatakan orang untuk memuji dirinya sendiri, dan dengan segala daya upaya berusaha untuk memperoleh lebih banyak pujian lagi karena ia tidak pernah puas dengan pujian.
Demight,